Rabu, 16 Maret 2016

HAT YAI, PESONA DI SELATAN THAILAND

Bicara soal liburan ke Thailand, nama Bangkok, Pattaya dan Phuket mungkin bakal jadi pilihan destinasi utama. Namun bukan berarti kota-kota lainnya tak layak kunjung. Terutama untuk mereka yang lebih menikmati ketenangan dan interaksi sosial dengan masyarakat lokal, Hat Yai patut dijadikan salah satu list tujuan.

Hat Yai adalah kota terbesar di daerah selatan Thailand. Berada di provinsi Songkhla yang berbatasan langsung dengan Malaysia, menjadikan corak budaya di kota ini begitu unik. Meski dominan dengan budaya Thai dan agama Budha seperti kebanyakan wilayah Thailand, namun perempuan-perempuan berjilbab bukanlah sesuatu yang asing disana. Mencari makanan halal pun sangatlah mudah. Banyak pula penduduk Malaysia yang mencari nafkah di sini. Seorang pengemudi Tuk-tuk (angkutan khas Thailand) yang mengantar saya di salah satu malam saya di Hat Yai mengaku berasal dari Malaysia dan berbahasa melayu dengan fasih. Dan memang orang-orang berbahasa melayu masih bisa dijumpai di kota ini.

Kedatangan saya di Hat Yai adalah untuk menikmati suasana berbeda dari Songkran (tahun baru-nya orang Thailand). Namun sayang saya salah memperhitungkan jadwal. Songkran di Hat Yai tak selama yang di Bangkok, akibatnya ketika saya tiba di Hat Yai, Songkran ternyata telah usai.

Tidak mau perjalanan darat semalaman dari Kuala Lumpur ke Hat Yai sia-sia, maka saya memutuskan menikmati apa saja yang dimiliki oleh Hat Yai. Dan ternyata Hat Yai punya banyak tempat menarik yang membuat saya tidak menyesal pernah mengunjunginya.

Wat Hat Yai Nai

Wat Hat Yai Nai adalah kuil Budha yang terdapat patung Budha tidur (Reclining Buddha) raksasa di sana. Konon kabarnya ini adalah patung Budha tidur raksasa terbesar ketiga di dunia. Tidak hanya patung Budha raksasa, di area kuil juga terdapat beberapa bangunan yang berukuran lebih kecil. Di dalamnya terdapat berbagai patung Budha dalam berbagai posisi dan wujud. Ada patung Budha tertawa, ada patung Budha anak-anak, bahkan juga ada patung ular berkepala tujuh.

Di depan Wat Hat Yai Nai...
(sumber : dok pribadi)
Selain kuil, juga terdapat pemakaman yang jadi tempat kunjungan ziarah masyarakat Thailand pada musim Songkran (tahun baru). Ruangannya terdapat tepat di bagian punggung patung Budha tidur raksasa tersebut.

Lee Garden Plaza

Saya bukan penggemar wisata belanja, jadi tentu bukan benar-benar Lee Garden Plaza yang saya maksud. Melainkan deretan pedagang makanan kaki lima di depannya. Semenjak jam empat sore, halaman depan Lee Garden Plaza dan sekitarnya akan menjadi tak ubahnya surga bagi para pencinta street food seperti saya.

Ayam Bakar, Cumi kering, buah-buahan segar, aneka macam sosis terpajang di pinggir-pinggir jalan dan aromanya terbang bebas memenuhi udara. Makanan-makanan berat macam Tom Yam, Som Tam, Manggo Sticky Rice hingga Nasi Lemak juga tersedia. Beberapa pedagang souvenir tak ketinggalan menggelar dagangannya.


Salah satu lapak ayam bakar di area sekitar Lee Garden Plaza
(sumber: dok pribadi)
Jika ingin lebih puas berbelanja souvenir atau oleh-oleh, Pink Lady Market yang juga terletak tidak jauh dari kawasan tersebut bisa jadi pilihan. Disana terdapat berbagai jenis oleh-oleh bahkan yang bertuliskan Bangkok, Pattaya atau Phuket sekalipun.

Kim Yong Market

Hat Yai memang surga belanja murah. Letaknya yang jadi penghubung dari Malaysia dengan kota-kota besar lain di Thailand menjadikannya kota perdagangan yang sibuk. Salah satunya bisa dilihat di Kim Yong Market.

Berderet-deret pedagang kaki lima menggelar lapak dagangannya. Mulai dari makanan ringan, oleh-oleh, buah-buahan, bunga, perkakas rumah tangga, jimat, perlengkapan sembahyang, pakaian hingga lotre. 
Kim Yong Market tampak depan...
(sumber gambar : dok pribadi)
Sedikit kesulitan adalah tidak banyak pedagang di sana yang bisa berbahasa Inggris. Beruntung jika mendapati pedagang yang bisa berbahasa melayu, namun jika tidak, terpaksa menggunakan bahasa isyarat.

Hat Yai Municipal Park

Taman ini berada sedikit di pinggir kota, setidaknya itu yang saya duga. Taman ini sangat-sangat luas dan terdiri dari beberapa bukit. Ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan. Taman ini mempunyai danau yang luas dengan ikan-ikan di dalamnya. Selain itu juga ada parade lampion berbagai bentuk yang menambah keindahan taman tersebut.

Di Hat Yai Municipal Park ada tiga tempat tujuan yang layak kunjungi. Yang pertama adalah kuil Brahman yang dipenuhi dengan patung-patung Gajah. Untuk tiba di kuil ini bisa dengan menggunakan kereta gantung. Selain kuil Brahman ada juga patung budha emas raksas yang menghadap kota Hat Yai. 
Patung Budha Emas Raksas di atas bukit Hat Yai Municipal Park
(sumber: dok pribadi)
Seperti halnya Kuil Brahman, patung Budha emas ini juga berada di puncak bukit. Agak turun ke bawah, ada patung Dewi Kwan Im dan juga kuil berisi patung dewi Kwan Imm yang menunggang dua belas lambang shio. Kesempatan melihat keindahan Hat Yai dari ketinggian, menjadikan tempat ini harus jadi persinggahan kala datang ke Hat Yai.

Klong Hae Floating Market

Ternyata Hat Yai juga punya Floating Market yang bisa jadi tujuan kunjungan buat para wisatawan. Memang tidak buka tiap hari dan berada agak jauh dari pusat kota, namun tempat ini tidak layak untuk dilewatkan begitu saja.

Di sini kita bisa berbelanja berbagai macam hal, terutama makanan. Berderet-deret perahu dengan muatan barang dagangan siap menunggu kita. Kemampuan bertransaksi dengan baik dibutuhkan untuk mendapatkan harga terbaik. Pesan saya sih jangan terburu-buru memutuskan, karena barangkali akan ada banyak pilihan yang jauh lebih baik dan menggiurkan di depan sana.
Klong Hae, Hat Yai Floating Market
(sumber gambar: triehartanto.blogspot.com)
Dan jika berkunjung dengan Song Teaw, ingat pula untuk jangan sampai kemalaman. Biasanya jam tujuh ke atas Song Teaw sudah menghilang dari jalanan.  Terpaksa naik Tuk-tuk artinya harus siap untuk menawar dengan kejam kembali.

Pantai Shamila

Berada di kota Shongkla, yang tetap bisa dijangkau dari Hat Yai. Di pantai ini terdapat patung putri duyung yang melegenda. Keindahan pantai berpasir dilengkapi deretan restoran sea food berharga terjangkau. Penggemar makanan laut, tidak akan melewatkan tempat satu ini.

Cukup berjalan kaki dari pantai, ada Tang Kuan Hill. Di puncaknya terdapat semacam kuil berstupa dan patung Budha. Serupa dengan beberapa tempat lain di dunia, di sini juga ada tempat untuk “gembok cinta.” Barangkali juga ada mitos yang sama bahwa siapa yang mengaitkan gembok yang telah ditulis nama pasangan akan langgeng. 


Deretan gembok cinta yang bikin baper...
(sumber gambar : tukangjalanjajan.com)
Terlepas dari legenda apapun, menikmati dari ketinggian keindahan kota Songkhla yang berbatasan dengan laut sudah cukup jadi alasan untuk datang ke sini.


Pulau Ko Yo 

Dari Tang Kuan Hill kita akan bisa melihat sebuah pulau ditengah danau luas yang terhubungkan dengan sebuah jembatan. Itulah Ko Yo Island yang berada di tengah danau Shongkla. 


Pulau Ko Yo (yang dihubungkan dengan jembatan) dilihat dari puncak Tang Kuan Hill
(sumber gambar: dok pribadi)
Di pulau Ko Yo juga terdapat patung Budha tidur berwarna emas. Selain itu ada juga patung kepala naga raksasa yang konon merupakan salah satu legenda nelayan di daerah Songkhla. Di danau Shongkla juga tersedia feri yang bisa kita naiki untuk mengeksplor danau Shongkla.

Yah, tempat-tempat tersebut mungkin hanya beberapa destinasi yang kebetulan telah terkenal saja. Ada banyak pengalaman menyenangkan yang bisa didapatkan di Hat Yai entah sebagai kota persinggahan ataupun lebih dari itu. Bahkan dengan sekedar berkeliling kota, berinteraksi dengan penduduknya atau menikmati Thai Massage di sana, kita pasti akan setuju bahwa Hat Yai memang layak dikunjungi.

8 komentar:

  1. Wah liburan nya ke thailand, asyiiikkk euy...

    dari thailand, yg aku tau cuma pantai phuket, sungai mekong, sama bangkok X)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ke Hatyai mungkin boleh dicoba, lebih tenang dan bulenya nggak serame di Bangkok...

      Hapus
  2. Culiiiik aku ke Hat Yai Municipal Park mas :D aku penasaran sama itu patung emasnya :D hehehe

    Eh, yang gembok cinta gitu di Jogja ada juga loh. Tapi nggak terawat wkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya nggak berani nyulik anak orang, ntar ditangkep...

      banyak ya gembok cinta ini, tapi saya nggak terlalu percaya sih...

      Hapus
  3. Ngga ikutan masang gembok disono. Tan kuang hill?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak mas, nggak terlalu percaya yang begituan, lagian gemboknya bayar...

      Hapus
  4. waaaah, abis baca postingan ini jadi makin gak sabar karna bulan depan saya juga mau ke thailand XD
    semoga masih ada waktu untuk ketempat ini, thanks for the infooo kang :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Good luck ya, banyak tempat seru yang bisa di eksplor di Thailand, tapi tergantung sih ya, apa yang paling disukai...

      Hapus

Copyright © 2014 SANTOSA-IS-ME